Minggu, 29 Juli 2018

Mari Yuk Menjelajahi Gunung Sinai, Tempat Tuhan Menampakkan Dzat-Nya ke Nabi Musa

keindahan Gunung Sinai di Mesir, tempat dimana Tuhan memperlihatkan dzat-Nya ke Nabi Musa, tidaklah masalah gampang.

Arah Pendakian Sinai disebut yaitu satu diantaranya arah pendakian terpilih didunia oleh majalah Wanderlust serta memperoleh penghargaan ide turisme terpilih, 'Wider World' dari Asosiasi Penulis Perjalanan Inggris pada 2016.

Walaupun ada arah pendakian beda yg lebih sukar serta lebih mengagetkan, namun tidaklah ada yg dapat menyamai kekayaan sejarahnya atau arah yg di bangun diatas pertemanan yg unik.

Tidaklah ada pemberi tanda yg dapat disaksikan di gurun pasir, namun Faraj Mahmoud tahu jalannya. Mahmoud ialah seseorang pemandu kawakan dari suku Jebeleva yg tinggal di pegunungan. Dia memandu saya, di jalan yg berguncang-guncang memanfaatkan mobil 4x4, menuju Gurun Biru di Sinai Selatan, Mesir.

Kami bergerak menuju dataran yg dinamakan dari batu-batu warna biru yg saat ini udah redup, yg dicat pada 1980 oleh seniman Belgia, Jean Verame, buat menandai Persetujuan Perdamaian Mesir-Israel 1 tahun awal kalinya.

Saya masuk dengan serangkaian pendaki yg udah sejak mulai delapan hari awal kalinya dari daerah pantai Nuweiba, melalui dataran dua suku Bedouin, Tarabin serta Muzeina, dibalik Arah Sinai, arah pendakian jarak jauh pertama di Mesir.

Saya siap menekuni arah selama 50 km menuju puncak 'Atap Mesir' yg dipandu oleh suku Jebeleva serta membentang pada puncak-puncak sangat ikonik di Semenanjung Peninsula serta Biara Santa Katarina yg masuk dalam daftar UNESCO.

Sehabis mengharap tidak lama dibawah matahari terik mendekati siang, banyak pendaki lantas keluar seperti fatamorgana dari batas cakrawala.

Suku Bedouin memang telah lama memandu banyak peziarah dari semuanya seluruh Sinai — beberapa orang Islam yg bakal menuju Makkah, serta beberapa orang Kristen yg bakal menuju Santa Katarina atau Yerusalem — serta tiap-tiap suku bakal mengantarkan banyak peziarah ke suku beda di perbatasan.

" Terus datanglah mobil serta pesawat, serta orang lantas melupakan arah ini, " kata Mahmoud. Sebab tidaklah ada pekerjaan memandu, jadi beberapa orang Bedouin lantas mencari pekerjaan di kota.

Arah Sinai, sebagai gabungan pada arah ziarah, perdagangan serta penyelundupan, membalikkannya.

Puncak granit Gunung Sinai, pemberi tanda sangat ikonik dari arah itu, ialah tempat dimana Nabi Musa terima 10 Perintah Tuhan, menurut Kitab Keluaran.

Ditempat itu jugalah dimana Ben Hoffler bersua dengan Mahmoud. Hoffler ialah seseorang pemuda Inggris lulusan geografi yg bergairah buat menjajahi daerah itu, sesaat Mahmoud ialah seseorang pekerja kasar yg biasa diluar serta kerap berubah menjadi pemandu film dokumenter BBC sepanjang berpuluh tahun, yg mengetahui Sinai makin lebih baik ketimbang siapa-siapa saja. Tanpa mereka sadari, duo ini lantas menekuni Arah Sinai. Saya udah kedua kalinya dengar bab kejadian pertemuan mereka pada 2008 itu.

" Satu hari saya ada di puncak Gunung Musa tunggu matahari terbit, " kata Mahmoud, menyebutkan nama beda Gunung Sinai. " Saya menyaksikan seseorang pria yg ambil demikian banyak poto, serta saya terasa orang ini memiliki suatu hal, seperti suatu hal yg hilang, serta saya terasa dia dapat mendukung. "

Namun suatu hal itu tak hilang, namun diketemukan ; sehabis lulus dari Kampus Oxford, Hoffler bekerja sepanjang 1 tahun di Kairo kemudian mengerjakan pelacakan, sehabis gak terasa tertarik dengan arah kehidupan yg tipikal, seperti rumah serta keluarga. Terus datanglah pencerahan di Gunung Sinai.

" Demikian saya menyaksikan matahari terbit, ada suatu hal yg tersadar, " kata Hoffler. " Saya mesti kembali lagi Sinai serta naik ke gunung beda. Namun setiap waktu saya hingga di satu puncak gunung, saya menyaksikan ada tiga puncak beda yg mau saya daki. "

Pemandu Hoffler dalam hari itu terlihat makan penghasilan buta, sebab Mahmoud yg tiada henti menyela buat menjawab pertanyaan-pertanyaan Hoffler terkait daerah disekitarnya.

Mereka bertukar nomer kontak serta bersua buat sama sama melakukan perbincangan serta jalan-jalan setiap waktu Hoffler ada dari Kairo. Kala Hoffler selanjutnya ubah ke Santa Katarina, yg keluar di lebih kurang biara bersejarah itu, ikatan mereka lantas bertambah kuat.

Ketertarikan Hoffler pada pegunungan itu lantas berubah menjadi bertambah mendalam melalui langkah hidup suku Bedouin. Dia lantas memakan satu dekade mengerjakan pendakian selama 10. 000 km selama semenanjung itu (serta akhirnya ialah satu buku berjudul " Sinai — The Trekking Guide "). Serta selama perjalanan itu, Mahmoud ada di sisinya atau mencari arah yg dapat memuluskan perjalanan.

" Saya tak sangat percaya mengapa Faraj mendukung saya, " kata Hoffler yg terlampau malu buat ajukan pertanyaan. " Bisa saja dia menyaksikan ada kesamaan pada diri kami. "
jadwal kapal labobar februari 2019
harga tiket kapal egon surabaya waingapu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar